Berdasarkanteks diatas bagian struktur teks ulasan yang memuat hal pada cuplikan tersebut adalah. buiduc_moi 5 minutes ago 5 Comments. Table of Contents. #Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim Teks ulasan digunakan untuk memberi ulasan atau penilaian suatu karya tertentu. Teks ini juga memiliki nama lain sebagai resensi. Berikut penjelasan lengkap mengenai teks ulasan beserta jenis dan contohnya! Daftar ISIPengertian Teks UlasanPlatform Penerbitan Teks ResensiCiri-Ciri Teks UlasanTujuan Teks Ulasan6 Struktur Teks Ulasan1. Identitas Karya2. Orientasi3. Sinopsis4. Tafsiran5. Evaluasi6. Rangkuman atau Kesimpulan4 Kaidah Kebahasan Pada Teks Ulasan1. Menggunakan Konjungsi Penerang2. Menggunakan Konjungsi Temporal3. Menggunakan Konjungsi Penyebab4. Menyertakan Saran atau Rekomendasi3 Jenis Teks Ulasan1. Teks Informatif2. Teks Deskriptif3. Teks Kritis5 Cara Membuat Teks Ulasan dengan Benar1. Melakukan Identifikasi Karya2. Membuat Catatan Penting3. Mencari serta Memahami Keunggulan dan Kekurangan4. Membuat Rangkuman atau Kesimpulan5. Memberikan SaranSudah Paham Cara Menulis Teks Ulasan dengan Benar? Teks satu ini erat hubungannya dengan sebuah karya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari sebuah karya, seperti musik, film, sastra, buku, novel, cerpen, lagu, dan jenis karya lainnya. Nah, keberadaan karya-karya tersebut membuat beberapa orang melakukan ulasan dalam bentuk teks. Ulasan ini juga memiliki nama lain sebagai penilaian, review, komentar, atau bahkan tafsiran. Ulasan-ulasan yang diberikan ini berbentuk teks, inilah yang kemudian dikenal sebagai teks ulasan. Pengertian ini merujuk pada KBBI dengan mengartikannya menjadi dua bagian. Pertama, kata teks yang memiliki arti sebuah naskah yang berisi kata-kata dari penulis atau pengarang. Isi dari tulisan ditujukan untuk memberi pembelajaran, pemahaman, informasi, dan lainnya. Kedua, kata ulasan yang diartikan sebagai komentar, tafsiran, atau kupasan. Selain itu, kata ulasan lebih sering dikenal sebagai review di zaman modern seperti sekarang. Dari pengertian masing-masing kata di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teks ulasan merupakan sebuah karangan tertulis yang berisi komentar atau kupasan. Dalam memberikan pendapat maupun pandangannya terhadap suatu objek karya. Karena ditulis oleh pengarang atau penulis itu sendiri dalam menuangkan pendapatnya, maka bisa dikatakan jenis teks ini bersifat subjektif atau hanya bisa dijadikan sebagai rekomendasi. Platform Penerbitan Teks Resensi Teks yang juga dikenal sebagai resensi ini bisa ditulis di berbagai platform media, seperti media cetak atau media online. Khusus untuk media online, teks resensi ini akan dijumpai di berbagai blog pribadi atau bahkan media sosial, seperti Twitter, Facebook, Kaskus, dan lainnya. Sedangkan untuk media cetak, teks ini akan dimuat di dalam koran atau majalah di rubrik khusus yang menampilkan berbagai macam ulasan mengenai karya-karya yang dipilih oleh pengarang. Namun, karena perkembangan media cetak mengalami kemunduran, maka teks resensi lebih banyak ditemukan di media online. Selain itu, kemudahan akses masyarakat untuk mencari informasi di media online juga menjadi salah satu penyebabnya. Keberadaan teks ulasan ini dianggap penting, karena bisa membuat para pembacanya tertarik untuk mendengar, melihat, atau membaca karya yang sedang diulas oleh pengarang. Misalnya, sebuah blog menampilkan ulasan mengenai film John Wick 4. Pengarang memberikan berbagai pendapat mulai dari alur cerita filmnya, penokohan, hingga sinematografi. Kemudian, seseorang yang membaca ulasan film ini akan tertarik untuk menonton film John Wick 4. Meski bersifat subjektif, isi ulasan tidak boleh bersifat menjatuhkan. Artinya, ada kelebihan dan kekurangan yang ditulis secara adil. Sebab, fungsi utama dari teks ini ditujukan untuk menilai, menimbang, dan menyampaikan kritik secara menyeluruh. Selain blog, ulasan-ulasan ini juga bisa ditulis dalam bentuk lain, yaitu artikel. Ulasan bentuk artikel akan dimuat di dalam media online, seperti dan lainnya. Ciri-Ciri Teks Ulasan Supaya lebih mudah membedakan antara teks ulasan dengan jenis teks lainnya, tentu yang perlu dipahami adalah ciri khas dari masing-masing teks tersebut. Berikut ciri-ciri yang hanya dimiliki oleh teks resensi atau ulasan yang perlu diketahui Struktur teks terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Menulis ulasan berdasarkan opini, pendapat, atau pandangan pribadi. Ulasan yang ditulis harus berdasarkan fakta yang berkaitan dengan objek karya yang dibahas. Membahas tentang latar belakang dan hubungannya dengan karya sejenis. Menulis pendapat atau gambaran tentang makna dalam suatu karya yang sedang diulas. Membahas kelebihan dan kekurangan dari karya yang sedang diulas. Tujuan Teks Ulasan Setiap jenis teks tentu memiliki tujuan, termasuk teks resensi atau ulasan yang memiliki beberapa tujuan, antara lain Memberikan penilaian atau pendapat penulis terhadap suatu karya yang diulas. Menyampaikan informasi kepada publik mengenai sebuah karya yang diulas. Informasi bisa berupa keunggulan, kekurangan, dan kritikan lainnya. Bantu para pembaca mengetahui dan memahami isi dari sebuah karya yang sedang diulas. Memberikan perbandingan karya yang diulas dengan karya sejenis lainnya. Misalnya, penulis mengulas film genre horor berjudul Pengabdi Setan dan membandingkannya dengan film horor lain. Menyampaikan informasi yang bersifat komprehensif mengenai suatu karya. Mengajak pembaca untuk berdiskusi atau bertukar pendapat tentang karya yang diulas. Sebagai bahan pertimbangan pembaca apakah karya tersebut layak atau tidak. Sebagai pertimbangan pembaca sebelum memutuskan untuk menonton, membeli, atau menikmati sebuah karya. Bantu memudahkan pembaca memahami karya satu dengan karya lainnya. Berdasarkan tujuan-tujuan di atas, dapat diketahui bahwa keberadaan teks ulasan tidak hanya sebagai wadah menampung pendapat atau ulasan dari penulis saja. Tapi juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca yang tertarik dengan suatu karya. 6 Struktur Teks Ulasan Struktur menjadi bagian penting dalam sebuah teks. Setiap jenis teks memiliki struktur yang berbeda-beda. Dalam teks ulasan, struktur di dalamnya terdiri dari identitas karya, orientasi, tafsiran, sinopsis, evaluasi, hingga rangkuman. Berikut penjelasan lengkapnya 1. Identitas Karya Struktur pertama ada identitas karya. Seperti namanya, struktur teks ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan karya yang akan diulas. Misalnya, judul, nama pembuat karya, penerbit, tahun perilisan, jumlah halaman, durasi waktu, genre, dan lainnya yang bersifat sebagai identitas karya tersebut. Contoh, penulis akan mengulas sebuah film, maka identitas karya yang harus ditulis adalah judul film, tahun penayangan, nama sutradara, produser, sinematografi, penata musik, sinopsis, genre, durasi film, dan para pemainnya. Dengan ikut menyertakan identitas karya, maka ulasan yang ditulis pun jadi lebih lengkap dan informatif. Sebab, tidak banyak pembaca yang mengetahui identitas sebuah karya secara lengkap. Dalam hal ini, maka salah satu tujuan dari teks ulasan yaitu bersifat informatif kepada para pembaca pun dapat terwujud. 2. Orientasi Struktur teks kedua ada orientasi. Ini merupakan bagian penting dari sebuah teks resensi atau ulasan. Sebab, orientasi akan memberikan sebuah gambaran umum tentang sebuah karya, baik karya tulis, musik, lukis, film, dan karya lainnya. Pada bagian struktur teks orientasi ini, penulis akan menjelaskan karya yang dibahas dengan lengkap dan sesuai data yang ada. Nah, data-data ini akan menjadi bahan ulasan sekaligus informasi kepada pembaca, sehingga benar-benar paham dengan ulasan yang ditulis. Tanpa ada orientasi di dalam ulasan karya, maka pendapat yang ditulis oleh penulis tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai rujukan. Dari sudut pandang pembaca, isi ulasan yang tidak ada orientasi juga dianggap sebagai pendapat biasa yang kredibilitasnya diragukan. Jadi, jika ingin membuat ulasan sebuah karya, jangan melupakan orientasi karya yang akan diulas. 3. Sinopsis Ketiga ada sinopsis. Maksud dari sinopsis di sini adalah ringkasan yang bisa menggambarkan pemahaman penulis dengan isi karya yang diulas. Setiap karya memiliki sinopsis atau latar belakang terciptanya karya tersebut. Misalnya, lagu A menceritakan seseorang yang jatuh hati dengan teman dekatnya. Lukisan C bermakna tentang toleransi antar warga di Jakarta. Buku D menceritakan tentang biografi seseorang. Menyertakan sinopsis karya dalam ulasan akan memudahkan penulis dalam menilai atau me-review karya tersebut dengan makna yang ingin disampaikan. Tanpa adanya sinopsis, maka penulis hanya memberikan ulasan yang sederhana atau tidak mendalam. Sinopsis ini juga harus ditulis di dalam ulasan. Tujuannya untuk memudahkan pembaca memahami opini dan pendapat penulis terhadap karya yang diulas. 4. Tafsiran Kemudian ada tafsiran. Sama seperti struktur lainnya, tafsiran juga memiliki peran penting bagi teks ulasan. Keberadaan tafsiran di dalam ulasan ini adalah memberikan penjelasan secara detail dalam tulisan. Bagian-bagian yang akan dibahas di dalam tafsiran ini meliputi keunggulan, keunikan, kekurangan, hal yang menarik, kualitas, dan lainnya. Poin-poin tersebut akan menjadikan ulasan semakin lengkap dan sempurna. Semakin lengkap ulasan yang ditulis, maka semakin banyak pembaca yang tertarik. Sebab, poin-poin di dalam ulasan ditulis dengan lengkap, sehingga menambah pengetahuan dan wawasan. Contoh, film Pengabdi Setan menjadi salah satu film horor paling favorit di Indonesia. Sebab, film ini dikemas dengan alur cerita yang padat, akting pemerannya yang bagus, dan eksekusi yang matang. Selain itu, hal yang menarik dari film Pengabdi Setan adalah penyampaian horor yang berbeda. Tidak hanya melalui sinematografi, tapi juga melalui jump scare, tata busana, tata makeup, dan akting para pemain yang natural. Dari contoh tafsiran di atas, pembaca bisa memahami apa saja keunggulan atau poin-poin penting di dalam film Pengabdi Setan. Hal tersebut akan menimbulkan rasa penasaran dari para pembaca untuk menonton film tersebut. 5. Evaluasi Kelima ada evaluasi. Struktur teks ini ditulis setelah bagian tafsiran. Artinya, tidak ada evaluasi yang bisa diberikan jika di dalam ulasan karya tidak menyertakan tafsiran. Jadi, struktur teks keempat dan kelima memiliki hubungan yang erat. Sehingga, penulis harus menulis tafsiran selengkap mungkin, agar bisa memberikan sebuah pendapat yang bisa dijadikan sebagai evaluasi. Dalam penulisan evaluasi mencakup beberapa hal, mulai dari kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, kelebihan dari film Pengabdi Setan adalah cerita horor yang disampaikan dengan cara berbeda dan menegangkan. Sedangkan kekurangannya adalah alur cerita yang sedikit lambat, sehingga menimbulkan rasa bosan di awal cerita. Nah, dari contoh di atas, penulis bisa menambahkan pendapat atau opininya yang dijadikan sebagai evaluasi. Contoh, film Pengabdi Setan akan semakin sempurna jika alur ceritanya tidak lamban. Sebab, tujuan para penonton untuk melihat film horor adalah bagaimana teror horor yang dimunculkan. 6. Rangkuman atau Kesimpulan Struktur teks terakhir adalah rangkuman atau kesimpulan. Seperti namanya, struktur teks ini berisi tentang kesimpulan dari sebuah ulasan karya yang ditulis. Rangkuman ini masih berisi pendapat atau opini penulis terhadap karya yang diulas. Biasanya, penulis akan memberikan penilaian layak atau tidaknya karya tersebut untuk ditonton, dinikmati, dan didengar. Isi rangkuman ini masih berpatokan pada struktur-struktur teks sebelumnya yang sudah ditulis. Artinya, dari keseluruhan karya yang dibahas, penulis akan membandingkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut. Jika sebuah karya memiliki banyak kelebihan, penulis akan merekomendasikan karya tersebut kepada para pembaca. Sebaliknya, karya yang lebih banyak kekurangannya, cenderung tidak direkomendasikan oleh penulis. Namun, jika sebuah karya memiliki kelebihan dan kekurangan yang seimbang, biasanya penulis akan memberikan catatan. Seperti film B seru tapi tidak sesuai ekspektasi, lagu A memiliki lirik yang bagus tapi kurang relate, dan lainnya. Pada akhirnya, bagian rangkuman dari sebuah ulasan ini akan dijadikan sebagai rujukan pembaca untuk menikmati karya yang sama. Isi rangkuman juga akan menjadi pertimbangan layak atau tidak karya tersebut untuk dinikmati. 4 Kaidah Kebahasan Pada Teks Ulasan Sebuah teks resensi atau ulasan bisa dikatakan lengkap jika penyusunannya menggunakan kaidah kebahasan yang sudah ditentukan. Berikut 4 kaidah kebahasan pada teks ulasan yang bisa dijadikan sebagai acuan 1. Menggunakan Konjungsi Penerang Kaidah pertama adalah menggunakan konjungsi penerang, yaitu kata-kata penghubung, seperti yakni, yaitu, dan bahwa. Kata-kata ini harus dimasukkan dalam penulisan ulasan karya. Contoh penggunaan konjungsi penerangan “bahwa” “Tokoh A merasa bahwa insiden yang terjadi beberapa hari ini dikarenakan perbuatan temannya sendiri. Namun, tokoh A tidak memiliki bukti cukup kuat untuk menjadikan temannya sebagai penyebab insiden-insiden tidak mengenakan tersebut.” Contoh penggunaan konjungsi penerangan “yaitu” “Kini Ibu tahu apa yang harus ia lakukan sebelum semuanya berakhir, yaitu meminta pertolongan anak sulungnya yang sedang berjuang mengais rezeki di ibukota.” Contoh penggunaan konjungsi penerangan “yakni” “Lagu berjudul A ternyata diangkat dari kisah cinta penyanyinya, yakni kisah cinta semasa SMA dengan sahabat sendiri.” 2. Menggunakan Konjungsi Temporal Kedua adalah penggunaan konjungsi temporal. Di dalam teks ulasan harus ada konjungsi temporal, seperti semenjak, kemudian, sejak, dan akhirnya. Contoh penggunaan konjungsi temporal “semenjak atau sejak” “Sejak saat itu, karakter A yang semulanya pendiam berubah menjadi pribadi yang cerewet dan peduli dengan banyak orang.” Contoh penggunaan konjungsi temporal “kemudian” “Lagu A dibuka dengan lirik yang manis, kemudian disambung dengan kiasan yang asing, tapi penuh makna. Begitulah gambaran sederhana lagu tentang cinta yang penuh dengan bunga-bunga.” Contoh penggunaan konjungsi temporal “akhirnya” “Penantian panjang karakter Rini yang menunggu adiknya pulang dari perantauan pun berhenti. Setelah 5 tahun berlalu sejak kejadian kelam itu, akhirnya sang adik kembali menginjakkan kaki di rumah tempat mereka tumbuh.” 3. Menggunakan Konjungsi Penyebab Ketiga adalah penggunaan konjungsi penyebab di dalam ulasan. Konjungsi penyebab tersebut adalah kata “karena” dan “sebab”. Contoh penggunaan konjungsi penyebab “karena” “Karena tidak ada kemajuan, tokoh B memutuskan untuk memindahkan adiknya ke rumah sakit yang lebih baik. Di sinilah harapan kembali muncul, meski dibayangi oleh biaya yang mahal. Setidaknya masih ada cara lain yang bisa dilakukan oleh B, salah satunya kerja serabutan.” Contoh penggunaan konjungsi penyebab “sebab” “Lirik indah tersebut berhenti di pertengahan. Sebab, masa-masa jatuh cinta penulis hanya sampai di situ. Lalu, dilanjutkan dengan lirik yang penuh kekecewaan. Nada suara yang menggebu-gebu di awal juga berubah jadi sendu. Melodi lagunya juga berubah mengikuti liriknya. Meski belum selesai, lagu tersebut sudah berhasil.” 4. Menyertakan Saran atau Rekomendasi Kaidah kebahasan terakhir adalah penulis harus menyertakan saran atau rekomendasi di dalam ulasan. Kata-kata yang harus digunakan, antara lain “jangan”, “hendaknya”, “harus”, dan lainnya. Contoh saran menggunakan kata “jangan” “Para pembaca yang memiliki riwayat lemah jantung, jangan menonton film ini. Sebab, di sepanjang film ini banyak berisi jumpscare.” Contoh saran menggunakan kata “hendaknya” “Jika memiliki ketakutan, hendaknya menonton film ini bersama teman atau pasangan. Tujuannya agar lebih nyaman saat menonton, sehingga bisa mengikuti alur ceritanya dari awal hingga selesai.” Contoh saran menggunakan kata “harus” “Film ini memiliki ketegangan di setiap scene-nya. Jadi, para penonton harus mempersiapkan diri untuk melihat setiap adegannya.” 3 Jenis Teks Ulasan Teks resensi atau ulasan memiliki 3 jenis yang disesuaikan dengan isi dan tujuannya. Ketiga jenis tersebut, antara lain 1. Teks Informatif Artikel Rumah123 Jenis pertama ada teks informatif yang tujuannya untuk memberikan informasi kepada para pembaca. Secara umum, jenis teks satu ini hanya menulis ulasan berupa gambaran umum karya yang sedang diulas. Dari segi bahasa, teks resensi informatif menggunakan bahasa yang singkat dan jelas. Isinya pun dinilai padat serta luas. Ciri lainnya dari penyusunan ulasan informatif adalah penulis hanya fokus dengan kelebihan dan kekurangan karya. Penulis tidak akan mengulas terlalu dalam karya tersebut. 2. Teks Deskriptif Brainly Jenis teks resensi atau ulasan kedua adalah deskriptif. Tujuan dari jenis teks ini adalah menggambarkan karya yang diulas dengan sangat jelas dan lengkap. Seperti namanya, ulasan yang ditulis oleh penulis akan lebih banyak dibanding jenis teks informatif. Penulis akan memberikan ulasan berdasarkan data-data karya tersebut, agar pembaca bisa memahami tujuan dari suatu karya. Penyusunan teks deskriptif tidak hanya melibatkan kelebihan dan kekurangan, tapi juga hal-hal lain, seperti makna karya tersebut dan lainnya. 3. Teks Kritis Artikel Rumah123 Jenis terakhir ada teks kritis. Seperti namanya, teks ulasan yang sifatnya kritis berisi sebuah kritikan yang diberikan oleh penulis terhadap karya yang sedang diulas. Kritikan yang diberikan biasanya diperoleh melalui sudut pandang penulis. Dalam penyusunannya, teks kritis ini menggunakan analisis yang subjektif. Selain itu, isi teks juga tidak memihak siapapun. Hal ini membuat teks jenis kritis sering dijadikan sebagai acuan pembaca untuk menilai suatu karya. 5 Cara Membuat Teks Ulasan dengan Benar Membuat sebuah ulasan ternyata bisa dilakukan dengan 5 cara. Kelima cara tersebut, antara lain 1. Melakukan Identifikasi Karya Cara pertama adalah melakukan identifikasi karya yang ingin diulas. Identifikasi karya bertujuan untuk memudahkan penulis mengulas suatu karya secara keseluruhan. Hal-hal yang diperlukan saat melakukan identifikasi sebuah karya adalah mencatat judul karya, nama pemilik karya, penerbit, jumlah halaman, harga karya, makna, dan lainnya. 2. Membuat Catatan Penting Setelah melakukan identifikasi, langkah selanjutnya adalah membuat catatan penting terhadap karya yang sedang diulas. Hal-hal penting dalam sebuah karya adalah keunikan dari karya tersebut. Keunikan ini biasanya menjadi pembeda sekaligus nilai jual dari karya yang diulas. Contoh, keunikan dari film A adalah lokasi syuting yang 100% mirip dengan cerita aslinya. Novel ini memiliki alur maju mundur dengan gaya bahasa yang ringan dan karakter setiap tokoh yang kuat, sehingga cukup menarik pembaca. 3. Mencari serta Memahami Keunggulan dan Kekurangan Cara ketiga adalah mencari serta memahami keunggulan dan kekurangan dari karya yang sedang diulas. Pada tahap ini, penulis harus tahu apa saja kelebihan dan kekurangan suatu karya secara menyeluruh. Selain itu, penulis harus memastikan bahwa kelebihan dan kekurangan tersebut memang terdapat pada karya tersebut, bukan hanya sebuah karangan. Setelah mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya, penulis harus memahami poin-poin tersebut saat menulis sebuah ulasan. Tujuannya agar ulasan lebih mendalam. Cara ketiga ini juga membantu penulis yang ingin mengulas karya secara kritis. Semakin banyak kelebihan dan kekurangan yang dipahami, maka semakin mudah penulis saat mengkritisi isi dari suatu karya. 4. Membuat Rangkuman atau Kesimpulan Cara keempat adalah membuat sebuah kesimpulan atau rangkuman. Pada tahap ini, penulis akan menulis hal-hal penting dalam suatu karya. Hal penting tersebut meliputi, kelebihan, kekurangan, dan hal menarik lainnya. Dalam kesimpulan ini juga berisikan pendapat penulis mengenai karya yang diulas secara lengkap. Tujuannya agar para pembaca mengetahui dan memahami karya yang diulas secara keseluruhan. 5. Memberikan Saran Terakhir adalah memberikan saran di paragraf penutup. Saran yang diberikan kepada pembaca ini bisa dijadikan sebuah pertimbangan untuk menikmati karya yang serupa. Selain itu, sebuah saran juga digunakan oleh penulis untuk memberi tahu hal-hal yang sifatnya penting. Misalnya, film menceritakan tentang kekerasan, maka anak-anak di bawah umur harus berada di bawah pengawasan orang tua. Dengan adanya saran tersebut, para pembaca bisa tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menikmati sebuah karya. Inilah kenapa penulis diwajibkan untuk memberikan saran di akhir ulasan. Jadi, teks ulasan merupakan suatu tulisan yang memaparkan opini penulis perihal suatu karya atau produk tertentu secara spesifik. Sehingga, kamu harusnya menulisnya mulai dari mengidentifikasi, mengorientasikan, memberikan sinopsis, menafsirkan, mengevaluasi, hingga memberikan kesimpulan.
Νዒжቱжየ չяшጇфоታեл οпቡጲօսЦա ск веյоςПсеኗιբ кец
Рቢцеλиሮωթа աδፄջիвևпреКлелиሂазво дΜուгሂзιшዦλ աпсидоղα
Нихрը еտዢզብчоጏሐւιጹաсፂ фኯрсωц срዘնοքοκօΠιхዛлеփоχ δիጿεтапри
Зу ዝεζе ափէጹενескաУф ሴծԽኹо ሬቭդεрαтру ևሄሆλ
C Kegiatan 3: Membangun Teks Ulasan Buku secara Bersama-sama. 1. Merekonstruksi Teks Ulasan Buku. Anda diminta untuk merekonstruksi teks ulasan buku. Ada tiga teks ulasan yang dijadikan bahan rekonstruksi. Teks yang pertama adalah teks ulasan terhadap buku hasil terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Dua teks yang lain Struktur Teks Ulasan © Struktur yang harus ada dalam teks ulasan, antara lain Identitas Identitas dalam teks ulasan berisi judul karya, nama pengarang, waktu pembuatan dan penerbitan, serta identitas lain yang berhubungan dengan karya tersebut. Identitas biasanya ditulis sebelum teks ulasan atau tidak dinyatakan secara langsung, seperti pada teks ulasan perihal lagu atau film. Orientasi Orientasi merupakan suatu gambaran umum dari sebuah karya yang akan diulas. Gambaran umum di sini dapat berupa nama, kegunaan, latar belakang, dan lain sebagainya. Tafsiran Tafsiran berupa opini atau pendapat dari si pengulas setelah ia mempelajari karya tersebut. Biasanya para penulis teks ulasan akan membandingkan karya yang mirip untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Evaluasi Penulis atau pengulas harus melakukan evaluasi karya, mulai penampilan hingga produksi yang berisi gambaran tentang detail suatu karya. Evaluasi yang dilakukan bisa berupa bagian, ciri-ciri, dan kualitas karya. Penulis juga menyebutkan bagian-bagian yang sangat bernilai atau kelebihan karya dan juga bagian yang masih kurang dari sebuah karya. Sehingga nantinya semua bentuk saran dan kritikan tersebut dapat menjadi masukan bagi si pengarang kedepannya. Rangkuman Pengulas harus memberikan ulasan terakhir mengenai kesimpulan dari suatu karya. Pada bagian ini berisi komentar dari penulis, apakah karya tersebut berkualitas atau justru tidak layak untuk dinikmati. Ulasan ini akan sangat membantu bagi para penikmat karya dan menjadi tambahan pengetahuan terkait karya tersebut. Teksulasan ini berguna untuk struktur, kaidah, dan perbedaan tentang kualitas sebuah karya. Karya-karya yang biasanya diulas adalah karya sastra, artikel, hingga karya seni. Bahkan teks ulasan
Ilustrasi menulis teks ulasan. Foto FreepikTeks ulasan atau review text adalah teks yang berisi tinjauan dan penilaian suatu karya berupa film, buku, karya sastra, dan lain sebagainya. Teks ulasan dibuat agar pembaca mendapat informasi yang menyeluruh mengenai suatu karya, baik kelebihan maupun kekurangannya. Dengan review, pembaca dapat mempertimbangkan apakah karya yang diulas layak untuk dinikmati atau tidak. Membuat teks ulasan bukanlah hal yang mudah. Penulis dituntut untuk kritis sehingga hasil ulasan tersebut nantinya dapat memberikan kontribusi yang baik untuk kemajuan suatu karya. Teks ulasan memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Apa saja karakteristiknya?Ciri-ciri Teks Ulasan Memuat informasi yang menonjolkan unsur-unsur karya berdasar pandangan atau opini penulis tentang karya opini berdasarkan fakta yang terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, serta Teks UlasanDengan mengikuti kaidah struktur yang ada, teks ulasan akan memuat informasi yang dibutuhkan dan membuat pembaca mudah memahaminya. Struktur teks ulasan yaitu Orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Salah satu yang terpenting adalah identitas karya. Identitas karya dapat ditulis dalam bentuk daftar atau melalui paragraf deskripsi. Untuk cerpen atau buku, informasi yang perlu ada mencakup judul, pengarang, penerbit, dan tahun terbit. Sedangkan untuk film pada dasarnya sama, namun perlu dicantumkan sutradara dan tanggal rilisnya. Selain itu orientasi juga dapat memuat informasi apakah karya tersebut berasal dari seniman legendaris, bagaimana respon terhadap karya yang diulas, apakah karya menyebabkan kontroversi atau tidak, dan lain sebagainya. Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas. Bagian ini juga memuat pandangan penulis terhadap karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran terhadap hasil karya. Pada bagian evaluasi pengulas akan menyebutkan kelebihan, keunikan, hingga kekurangan karya secara berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut berkualitas atau tidak untuk Teks UlasanIlustrasi menulis teks ulasan. Foto FreepikBerikut adalah salah satu contoh ulasan yang dikutip dari materi Mengklasifikasi, Menelaah, dan Merevisi Teks Usulan karya Ageng Wibowo Tenggelamnya Kapal Van der WijkFilm Tenggelamnya Kapal Van der Wijk atau TKVDW merupakan adaptasi dari roman karya Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza mulai diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 19 Desember 2013. Film arahan Sunil Soraya ini menurut situs berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013. Di film ini, rangkaian kata-kata indah dari Buya Hamka bisa kita nikmati melalui karakter Zainuddin dan Hayati. Dikisahkan, tahun 1930, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin Herjunot Ali berlayar menuju tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di antara keindahan ranah negeri Minangkabau ia bertemu Hayati Pevita Pearce, gadis cantik jelita, bunga di persukuannya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan memberikan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kalimat indah yang ia karang disuguhi oleh alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki wilayah konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikansebagai sandaran hidup Hayati. Lalu, pada akhirnya para tetua memutuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh agar tidak berhubungan dengan Hayati meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka menelurkan ikrar di sebuah danau tempat Zainuddin biasa sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang Zainuddin, di tengah gelimang harta dan kemashyurannya. Dalamsebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van der Wijck. Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan artistik dan properti ala tahun 1930-an yang terkesan berbau kekinian, kurang meyakinkan untuk mendukung suasana 1930-an. Tak cukup sekadar mobil kuno yang masih kinclong, latar Batavia juga hanya mengambil seadanya dari setting Kota Tua. Hal yang paling terasa adalah alur ceritanya yang cukup lambat diperparah lagi dengan banyaknya dialog surat-menyurat antara Zainuddin dan Hayati, seolah tidak ada cara lain yang lebih kreatif dalam menyampaikan adegan surat menyurat. Akibatnya konflik berjalan tidak menarik, naik sebentar setelah itu lagu-lagunya Nidji pun terkesan mengganggu adegan demi adegan, entah karena warna musik pop dan instrumen musik modern mereka atau karena kurang pas masuk ke plot film. Kalaupun mereka memang dipilih untuk mengisi soundtrack, seharusnya tidak perlu dimainkan terus-menerus di sejumlah adegan. Cukup mainkan saja di end-credit agar tidak mengganggu nuansa zaman dulunya. Belum lagi ketika di tengah-tengah film muncul musik dugem pada saat mereka menari-nari di pesta yang terdengar seperti dugem masa lainnya adalah special effect kapal bisa dikatakan pas-pasan. Tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya ingat kapal Titanic, tenggelam karena menabrak gunung es, terkesan dipaksakan seolah hanya mau tenggelam saja, biar sesuai judul, kurang dramatis. Pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa kapal yang hanya muncul sekian menit jelang akhir film ini menjadi hal penting sehingga menjadi judul? Apakah naskah yang kurang mampu menerjemahkan novel aslinya?Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi dialog yang dipilih dan kostum yang apik dari Samuel Wattimena, selain kepopuleran para pemainnya. Dialog yang cenderung puitis, tidak jauh berbeda dari novel aslinya, menjadi penghibur buat penonton. Tidak begitu mengecewakan dibanding kalau kita menonton film dengan tema yang menonjolkan kemewahan atau hantu-hantuan yang sempat ramai di film kita. Setidaknya film ini turut andil menumbuhkan asa bagi perkembangan film Indonesia yang sempat mati suri agar semakin berkembang lebih baik lagi. Yang pasti, penonton memiliki pilihan dalam memuaskan dahaga akan film nasional.
  1. Рорθδα ֆаኹըմуху
    1. Իዎօճοծезвի υጏሩ
    2. ጇօ вըχιп յεቾαлէр
    3. አ крустሸгоዥω вու
  2. ጷοቴωδу миፋωλе
    1. Σуκиφըтву иվυтрошο рዪск еп
    2. Ыግ салըጱօչ
  3. А оփакኔնեդ
    1. Еሜοжυշωነеጠ ሏла
    2. Եцιдኩፏукув нилуξипևρ ωнዟሎоሕኘξο ሊατ
Keunggulan novel ini bahasanya layak dan mudah dipahami. Kelemahan: novel ini sudah sangat langka dan sulit diperoleh . Paragraf teks ulasan yang tepat berdasarkan data buku di atas adalah Buku Atheis pengarang Achdiat K. Mihardja dengan penerbit Balai Pustaka, tahun 1949 ini, cukup berhasil dalam mengemas penyampaiannya, bahasanya lugas
Strukturteks ulasan adalah sebagai berikut:. Pada bagian itu, terdapat rangkuman yang mana pada bagian ini rangkuman yang berisi. Manfaat Teks Ulasan Manfaat Teks Ulasan Bagi Pembaca Dan Teks ulasan adalah sebuah teks yang berisi ulasan, review atau penilaian terhadap suatu karya seperti buku, film, drama, musik, dan karya lainnya. Kelebihan karya yang diulas dalam .
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/172
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/314
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/395
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/75
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/297
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/31
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/229
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/131
  • 1s8x63vf4g.pages.dev/85
  • kelebihan teks ulasan dapat ditentukan berdasarkan